Di era visual seperti sekarang, signage bukan cuma soal papan nama toko atau petunjuk jalan—tapi jadi bagian penting dari identitas merek dan cara berkomunikasi dengan calon pelanggan. Signage yang efektif bisa menarik perhatian orang dalam hitungan detik, menyampaikan pesan dengan jelas, dan bahkan memengaruhi keputusan pembelian. Tapi… banyak signage di luar sana yang gagal mencapai tujuan itu karena desainnya kurang tepat.
Entah itu karena teks terlalu kecil, warna yang nggak kontras, atau layout yang membingungkan—desain yang kurang optimal bisa bikin signage jadi sia-sia. Padahal, signage adalah investasi yang nggak murah, apalagi untuk ukuran besar seperti spanduk, papan neon, atau billboard.
Nah, kalau kamu ingin membuat signage yang bukan cuma keren tapi juga efektif, ada beberapa prinsip penting yang harus kamu pahami. Yuk, kita bahas satu-satu!
🧠 1. Prioritaskan Keterbacaan (Legibility is King)

Jangan sampai orang harus nyempetin baca signage kamu. Harusnya bisa kebaca sambil lewat!
Tips:
- Gunakan font yang simpel dan tegas seperti Helvetica, Arial, atau Montserrat.
- Hindari font tipis, terlalu dekoratif, atau script (kecuali untuk aksen kecil).
- Pastikan ukuran huruf sesuai dengan jarak pandang. Misalnya, untuk bisa dibaca dari 10 meter, ukuran huruf minimal 7 cm.
- Jangan lupa line spacing (jarak antar baris) yang cukup agar teks nggak tampak padat dan bikin mata capek.
🎯 2. Gunakan Kontras Warna yang Kuat

Kontras yang baik bikin teks menonjol dan mudah dibaca, bahkan dari kejauhan.
Tips:
- Kombinasi terbaik: teks gelap di latar terang, atau sebaliknya.
- Hindari warna yang terlalu mirip atau “ngeblend”, seperti abu-abu di putih, atau merah muda di oranye.
- Tes desainmu dengan filter grayscale—kalau teksnya masih kebaca, berarti kontrasnya oke.
🧭 3. Buat Hirarki Visual yang Jelas

Semua informasi penting harus tampil dengan urutan yang logis dan mudah di-scan mata.
Tips:
- Gunakan ukuran font berbeda: headline paling besar, subjudul sedang, detail kecil.
- Gunakan warna atau bold untuk highlight info penting seperti “Promo!”, “Diskon 50%”, atau “Buka 24 Jam”.
- Elemen visual seperti panah, garis, atau ikon juga bisa bantu arahkan mata pembaca ke info utama.
🧱 4. Sederhanakan Pesanmu

Ingat, signage bukan brosur. Jangan taruh terlalu banyak informasi.
Tips:
- Fokus pada satu pesan utama. Misalnya: “Jual Sate Ayam”, bukan “Kami Menyediakan Berbagai Jenis Makanan Mulai dari Sate Ayam, Sate Kambing, Nasi Goreng…”
- Gunakan kalimat pendek dan langsung ke poin.
- Jika perlu detail tambahan (nomor WA, Instagram, dll), letakkan di bagian bawah dengan ukuran lebih kecil.
🏗️ 5. Perhatikan Komposisi & Ruang Kosong (White Space)

Desain yang padat bikin orang males baca. Ruang kosong bikin desain ‘nafas’ dan lebih elegan.
Tips:
- Jangan takut kasih ruang kosong di sekeliling teks dan gambar.
- Pastikan jarak antar elemen cukup, agar nggak kelihatan ‘tumplek-blek’.
- Gunakan grid atau margin untuk bantu layout lebih rapi dan seimbang.
Signage yang efektif bukan hanya soal estetika, tapi juga soal komunikasi. Dengan menerapkan lima prinsip di atas, kamu bisa bikin desain signage yang bukan cuma enak dilihat, tapi juga bekerja dengan baik. Baik untuk brand awareness, menarik pelanggan, maupun sekadar menyampaikan pesan dengan jelas.
Kalau kamu desainer grafis atau punya bisnis percetakan, artikel ini bisa jadi panduan praktis buat nge-brief klien juga. Edukasi klien = hasil desain makin maksimal!

Jadi, kalau kamu lagi butuh signage yang nggak cuma kelihatan keren tapi juga dirancang dengan prinsip desain yang benar, Versa Design Studio siap bantu. Kami nggak sekadar cetak, tapi juga bantu kamu dari proses desain sampai eksekusi, biar setiap signage yang kamu pasang benar-benar eye-catching dan efektif. Yuk, percayakan kebutuhan desain dan cetakmu ke tim yang ngerti cara bikin visual bekerja maksimal! 💥