Email Address

versads.corp@gmail.com

Phone Number

62 811 4357 393

Dari ‘Ceklik!’ ke ‘Tap’: Evolusi Mesin Kasir dari Zaman Kuno sampai Era Digital

1. Mesin Kasir Mekanis: Awal Mula ‘Ceklik!’ (Tahun 1800-an)

Segalanya dimulai di tahun 1879, saat seorang pemilik bar di Ohio, Amerika Serikat bernama James Ritty, merasa resah karena karyawannya sering “lupa” mencatat uang masuk. Dari situlah lahir mesin kasir pertama di dunia—masih murni mekanis, tanpa listrik, tanpa layar.

Mesin ini diberi nama “Ritty’s Incorruptible Cashier”. Saking jadulnya, bentuknya seperti kotak kayu besar dengan tuas yang kalau ditarik bakal ngeluarin bunyi… ya itu tadi: cekliiik!

2. Mesin Kasir Elektrik: Mulai Pake Strom! (1950-1980-an)

Masuk ke era listrik, mesin kasir jadi lebih modern. Udah mulai ada tombol angka, layar kecil (biasanya pakai LED), dan bahkan printer mini buat nota belanja.

Mesin ini biasa dipakai di supermarket, toko pakaian, bahkan warung makan yang cukup besar. Tapi semua datanya masih lokal—gak ada internet, gak ada backup ke cloud. Kalau hilang nota, ya hilang datanya.

3. Era Komputerisasi: Munculnya Sistem POS (1990-an)

POS alias Point of Sale mulai dikenal luas. Ini bukan sekadar mesin kasir, tapi sistem komputasi yang bisa:

  • Menyimpan data produk
  • Melacak stok barang
  • Menghitung diskon otomatis
  • Mencetak laporan penjualan

Bentuknya pun mulai mirip komputer kasir zaman sekarang: ada monitor, keyboard, scanner barcode, dan printer struk.

4. Kasir Modern Touchscreen: Mulai User-Friendly (2000-an)

Ketika teknologi sentuh (touchscreen) mulai murah dan stabil, kasir makin gampang digunakan. Restoran cepat saji, kafe, dan retail besar mulai pindah ke kasir digital dengan antarmuka sentuh.

Keuntungannya:

  • Bisa dilatih cepat ke pegawai baru
  • Lebih cepat input pesanan
  • Integrasi stok, promosi, dan laporan langsung

Banyak dari sistem ini sudah mulai bisa sinkronisasi data antar cabang, walaupun masih butuh server lokal.

5. Era Kasir Digital & Mobile: Cukup Pakai HP! (2010-an – Sekarang)

Inilah era revolusi besar. Dengan munculnya aplikasi POS berbasis cloud, semua orang bisa punya sistem kasir canggih hanya dengan tablet atau smartphone. Bahkan warung nasi uduk di pojokan bisa pakai sistem kasir profesional.

Beberapa fitur canggihnya:

  • Akses data dari mana saja
  • Integrasi pembayaran digital (OVO, GoPay, ShopeePay, QRIS)
  • Notifikasi stok menipis
  • Laporan otomatis dikirim via email

Beberapa aplikasi populer di Indonesia: Moka POS, Olsera, Kasir Pintar, iReap, Pawoon, dan lain-lain.

Nah, mesin kasir inilah yang membuat kita bisa memiliki berbagai macam alternatif pembayaran, mulai dari cash, debit, kredit, Qris, bahkan sampai bisa bayar pakai loyalty card member loh!

6. Kasir Masa Depan: Tanpa Kasir?

Kedengarannya aneh, tapi ini sudah terjadi.

  • Self-checkout di minimarket dan supermarket besar
  • AI kasir yang bisa rekomendasi pembelian
  • Pembayaran otomatis lewat pengenalan wajah (facial recognition), seperti yang diuji coba di Tiongkok.
  • Integrasi dengan IoT (Internet of Things)—mesin kopi bisa tahu stok kopi habis dan langsung reorder otomatis ke supplier!

Bukan hal mustahil kalau nanti kamu belanja dan… gak ada orang yang jaga kasir.

Mesin kasir bukan cuma soal menghitung uang. Ia adalah cerminan kemajuan teknologi, efisiensi bisnis, dan pengalaman pelanggan.

Di tengah kemajuan itu, tampilan dan kesan pertama tetap penting. Desain struk, menu digital, signage promosi, hingga branding booth kasir kamu—semuanya bisa jadi faktor pembeda yang bikin pelanggan datang lagi dan lagi.

Nah, kalau kamu butuh solusi desain dan cetak yang profesional, cepat, dan bisa disesuaikan dengan identitas brand-mu, Versa Design Studio siap bantu!
Mulai dari desain menu, poster, X-banner, hingga kebutuhan cetak promosi lainnya, semuanya bisa dikustom dan dikonsultasikan langsung dengan tim kreatif kami.

Karena di era digital, visual tetap jadi kunci—dan kami di Versa Design Studio percaya, desain yang kuat adalah investasi jangka panjang.

-A.S

Bagikan Artikel Ini:

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp